Tahukah kamu, bahwa 1 kantong darah dapat menyelamatkan hingga 3 nyawa? Yap, darah menjadi komoditas yang sangat berharga dalam dunia medis, sebab hingga kini belum ada penemuan atau teknologi yang mampu mensubstansi darah. Maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan menerima darah yang di donorkan oleh masyarakat. Masalahnya, tak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Sebab ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh seseorang yang hendak mendonorkan darahnya.
Syarat Donor Darah
Setidaknya, ada beberapa syarat utama yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin mendonorkan darahnya, yakni:
1. Sedang dalam kondisi sehat, baik secara jasmani maupun rohani.
2. Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun untuk orang yang baru pertama kali ingin mendonorkan darahnya. Bagi para remaja yang baru menginjak usia 17 tahun namun ingin mendonorkan darahnya, salah satu syarat lain yang harus dipenuhi adalah persetujuan tertulis dari orang tua yang bersangkutan.
3. Sementara untuk lansia berumur 60 tahun yang baru pertama kali ingin mendonorkan darahnya, atau pendonor ulang yang telah berusia lebih dari 65 tahun biasanya akan mendapatkan perhatian khusus berdasarkan kondisi kesehatannya.
4. Memiliki berat badan minimal 45 kg. Karena jika berat badan terlalu ringan atau kurang dari yang disyaratkan, tubuh pendonor di khawatirkan tidak dapat menoleransi pengambilan darah dan justru berisiko mengalami anemia. Karena jumlah darah didalam tubuh yang memang lebih sedikit.
5. Suhu tubuh berkisar antara 36,6–37,5 °C.
6. Tekanan darah dinyatakan normal, yakni berkisar antara 100/70 – 150/80 mmHg.
7. Denyut nadi berkisar antara 50 – 100 kali per menit.
8. Kadar hemoglobin normal, yakni diangka 12,5 – 17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL.
9. Bagi pendonor ulang, jarak waktu dari donor terakhir minimal adalah 3 bulan atau 12 minggu. Hal ini merujuk pada PERMENKES 91 Tahun 2015.
10. Bersedia mendonorkan darahnya secara sukarela atau tanpa paksaan dan dibuktikan dengan mengisi formulir persetujuan (informed consent).
Kelompok Orang yang Tidak Dapat Melakukan Donor Darah
Mengacu pada syarat diatas, ada beberapa kelompok orang yang sayangnya tetap tidak dapat melakukan donor darah, yakni:
1. Mereka yang sedang menderita flu, pilek, sakit tenggorokan, gastroenteritis, atau penyakit infeksi lainnya.
2. Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru, atau gangguan fungsi ginjal.
3. Menderita epilepsi atau memiliki riwayat sering kejang.
4. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) atau tekanan darah rendah (hipotensi). Namun dalam kondisi tertentu, yakni saat tekanan darahnya normal penderita hipotensi masih diizinkan untuk mendonorkan darahnya.
5. Menderita penyakit menular atau berisiko tinggi terkena penyakit menular, seperti sifilis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau malaria meski sudah dinyatakan sembuh.
6. Menderita penyakit kelainan darah, seperti hemofilia.
7. Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
8. Memiliki kecanduan terhadap minuman keras
9. Memiliki riwayat penggunaan narkoba khususnya melalui jarum suntik
10. Baru saja membuat tatto atau menindik badan. Untuk kamu yang baru saja membuat tatto atau menindik badan, kamu baru dapat kembali mendonorkan darah setelah 6 bulan dilakukannya prosedur tersebut.
11. Wanita yang sedang menstruasi, hamil, atau menyusui. Dalam kondisi tertentu, wanita yang sedang menstruasi diizinkan untuk mendonorkan darahnya apabila tidak sedang merasakan sakit dan kadar hemoglobinnya dinyatakan normal.
12. Memiliki riwayat bepergian ke daerah endemik infeksi yang ditularkan oleh nyamuk, seperti malaria, demam berdarah dan virus Zika.
Hal terpenting yang perlu kamu lakukan adalah memberitahukan dengan jujur terkait kondisi kesehatan dan gaya hidupmu kepada dokter atau petugas medis yang memeriksa. Supaya mereka kemudian bisa memastikan ada atau tidaknya risiko yang mungkin terjadi baik bagi kamu sebagai pendonor maupun bagi orang lain sebagai penerima nantinya.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Donor Darah
Nah, agar dapat memenuhi berbagai syarat diatas, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum menjalani prosedur pengambilan darah, yaitu:
1. Tidur yang cukup. Kualitas dan kuantitas tidur seseorang turut mempengaruhi kondisi tubuh dan tekanan darah orang tersebut. Maka jika kamu sudah berniat untuk mendonorkan darah. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas dimalam sebelumnya.
2. Banyak minum air putih. Minumlah lebih banyak dari pada biasanya.
3. Jangan lupa sarapan.
4. Hindari konsumsi makanan berlemak dan perbanyak asupan protein, vitamin C, dan zat besi.
5. Tidak melakukan olahraga berat atau aktivitas fisik berlebih yang membuat jantung berdetak cepat.
6. Jangan stres! Jika ini adalah kali pertamamu mendonorkan darah dan kamu termasuk orang yang takut pada jarum suntik atau darah. Di hari H-nya kamu bisa mengutarakan hal itu pada petugas yang akan melakukan prosedur pengambilan darah. Karena biasanya para petugas medis yang berada di lapangan memiliki cara sendiri untuk membantumu menghalau rasa takut tersebut.
Proses pengambilan darah sendiri biasanya berlangsung selama 5 – 10 menit. Dimana jumlah darah yang diambil pun bervariasi, mulai dari 350 cc hingga 500 cc. Meski terdengar cukup banyak, kamu tidak perlu takut akan kehabisan darah. Karena sejatinya, tubuh akan secara alami memproduksinya kembali. Hingga volume darah kembali seperti semula.
Setelah proses pengambilan darah selesai, pendonor biasanya akan diminta untuk beristirahat terlebih dahulu selama 15 menit sebelum diperbolehkan pulang untuk kembali melanjutkan aktivitasnya. Petugas biasanya juga akan memberikan snack berupa makanan dan minuman tinggi gula untuk membantu meredakan efek samping seperti pusing dan lemas yang biasanya akan dialami pendonor selama beberapa menit. Dan jika setelah 15 menit pendonor tidak lagi merasakan keluhan apapun. Petugas biasanya akan mengizinkannya untuk pulang atau kembali beraktivitas.
Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Donor Darah
Setelah donor darah, beberapa hal yang perlu kamu lakukan antara lain:
1. Mengikuti anjuran petugas medis untuk beristirahat selama 15 menit dan menyantap snack tinggi gula yang diberikan.
2. Minum yang banyak. Hal ini akan membantu tubuh menggantikan cairan yang hilang.
3. Jangan melepas plester pada area bekas tusukan jarum setidaknya selama 5 jam setelah donor darah dilakukan.
4. Jika kamu termasuk perokok aktif. Berikan jeda selama 3 jam dan jangan langsung menghisap rokok.
5. Hindari konsumsi minuman beralkohol selama 24 jam kedepan
6. Hindari konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi ataupun soda selama 8-10 jam.
7. Hindari aktivitas fisik yang melelahkan apalagi mengangkat barang berat selama lebih kurang 5 jam kedepan.
8. Perbanyakan asupan makanan penambah darah yang mengandung zat besi, tembaga, asam folat, serta vitamin A, B2, C, dan E. Misalnya daging, sayur, dan kacang-kacangan.
9. Hindari mengonsumsi minuman panas.
10. Hindari berdiri dalam waktu lama di bawah sinar matahari.
Manfaat Donor Darah
Tak hanya berguna bagi penerimanya, donor darah nyatanya juga memberikan banyak manfaat bagi para pendonor. Beberapa manfaat tersebut, antara lain:
1. Menjaga kesehatan jantung
Tahukah kamu, bahwa rajin mendonorkan darah ternyata mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88%? Hal ini karena donor darah dapat membantu menurunkan viskositas atau kekentalan darah yang kerap menjadi penyebab terjadi gumpalan darah dan penyumbatan pada arteri. Sehingga aliran darah menjadi jauh lebih lancar.
2. Tubuh terasa lebih sehat dan segar
Hal ini karena sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Butuh waktu hingga beberapa minggu memang, namun setelahnya kamu akan merasa jauh lebih sehat dan segar. Terlebih jika hal ini kamu lakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali.
3. Membakar kalori
Mendonorkan darah dapat membakar hingga 650 kalori. Hal ini merujuk pada studi yang dirilis oleh Canadian Medical Association Journal.
4. Mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis
Sebelum diizinkan untuk mendonorkan darah, kamu mesti melalui tahap skrining atau pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Khususnya yang berhubungan dengan tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, kadar Hemoglobin, hingga tes darah untuk mengecek ada tidaknya penyakit menular. Semua pemeriksaan ini bisa kamu lakukan secara gratis. Dan dari sini, kamu bisa tahu bagaimana kondisi kesehatanmu secara keseluruhan.
5. Baik bagi kesehatan mental
Kata orang, saat kita berbuat baik pada orang lain sejatinya kita sedang berbuat baik pada diri kita sendiri. Bahkan menurut berbagai studi, berbuat baik pada orang lain tak hanya dapat membuat seseorang panjang umur namun juga turut meningkatkan kualitas kesehatan mental dan emosional dari orang tersebut. Dan salah satu hal baik yang bisa kamu lakukan bagi orang lain adalah dengan mendonorkan darahmu.
Yang pasti, tak ada yang perlu kamu takutkan atau khawatirkan terkait prosedur pengambilan darah. Sebab seluruh prosesnya berada dibawah pengawasan PMI (Palang Merah Indonesia) dan telah dijamin keamanannya oleh UU Kesehatan. Kegiatan sosial ini bahkan tergolong yang paling aman untuk dilakukan, karena tak ada efek samping yang cukup serius, selain pusing dan lemas selama beberapa menit setelah prosedur selesai dilakukan.
Nah, tunggu apalagi? Berikan darahmu, berikan plasmamu, berikan kehidupan, & bantu sesama 🙂