Asuransi jiwa kerap di identikkan dengan asuransi kematian. Mengapa demikian? Karena jenis asuransi yang satu ini, memang diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengasuransikan diri mereka dari resiko kematian. Dan sama halnya dengan jenis asuransi lain, pemegang polis tak hanya dapat mengasuransikan diri mereka sendiri melainkan dapat juga membeli polis asuransi bagi anggota keluarga mereka yang lain.
Bagi beberapa orang, memiliki asuransi kematian sama artinya dengan memiliki jaminan atas resiko finansial yang mungkin terjadi di waktu-waktu mendatang. Misalnya, jika pihak tertanggung merupakan seorang kepala keluarga. Maka jika dikemudian hari terjadi musibah atau kecelakaan kerja yang membuatnya tak dapat lagi menafkahi keluarganya. Maka pihak asuransi berkewajiban untuk memberikan santunan bagi keluarga tertanggung.
Jenis-jenis Asuransi Jiwa
Berdasarkan manfaatnya, asuransi jiwa terbagi kedalam 4 jenis, yakni:
1. Term Life Insurance atau Asuransi Jiwa Berjangka
Sesuai namanya, jenis asuransi jiwa yang satu ini hanya akan memproteksi Anda selama jangka waktu tertentu saja. Misalnya, 10 atau 20 tahun. Sesuai dengan kontrak awal yang telah Anda setujui. Jenis asuransi jiwa yang satu ini juga tergolong cukup murah dan memberikan banyak keleluasaan bagi pemegang polis. Karena mereka sendirilah yang akan menentukan besaran premi yang mampu untuk mereka bayarkan. Namun ada satu hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih jenis asuransi yang satu ini.
Apa itu? Anda harus siap kehilangan seluruh premi yang telah Anda bayarkan, jika sampai jangka waktu yang telah disepakati. Pihak tertanggung masih dalam keadaan sehat atau belum meninggal dunia.
2. Whole Life Insurance atau Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Sekalipun disebut whole life alias seumur hidup, pihak asuransi biasanya hanya akan memberikan proteksi hingga pihak tertanggung genap berusia 100 tahun. Dan mengingat usia manusia rata-rata hanya akan mencapai 70 hingga 80 tahun. Maka memilih jenis asuransi yang satu ini sebetulnya merupakan pilihan yang cukup bijak. Mengapa demikian?
Karena saat kontrak berakhir, uang pertanggungan akan diberikan secara utuh. Atau dengan kata lain, tidak ada istilah premi yang akan hangus dalam jenis asuransi yang satu ini. Anda bahkan bisa menggunakannya dalam keadaan terdesak, semisal untuk membayar tagihan rumah sakit.
Sekalipun begitu, besaran premi yang harus Anda bayarkan memang jauh lebih besar dari premi asuransi jiwa berjangka.
3. Endowment Insurance atau Asuransi Jiwa Dwiguna
Sesuai namanya, jenis asuransi jiwa yang satu ini memang memiliki 2 manfaat. Yakni sebagai asuransi jiwa berjangka serta tabungan tak terduga yang dapat di klaim sebelum masa kontrak berakhir (umumnya setiap beberapa tahun sekali). Maka saat kontrak berakhir, Anda akan tetap menerima uang pertanggungan secara penuh. Tak peduli apakah Anda masih hidup atau sudah dinyatakan meninggal dunia. Maka tak heran, jika jenis asuransi jiwa yang satu ini seringkali digunakan oleh banyak orang untuk mempersiapkan masa-masa pensiun mereka kelak.
4. Asuransi Jiwa Unit Link
Senada dengan Asuransi Jiwa Dwiguna, jenis asuransi jiwa yang satu ini juga menawarkan 2 manfaat sekaligus, yakni manfaat asuransi dan manfaat investasi. Maka setiap tahunnya, Anda akan terus menerima imbal hasil investasi hingga masa kontrak berakhir. Namun kabar buruknya, uang pertanggungan yang akan Anda terima juga akan berbanding lurus dengan berhasil atau tidaknyanya investasi yang dijalankan oleh perusahaan asuransi tersebut. Maka pikirkan masak-masak sebelum memutuskan untuk membelinya.
Nah, itulah 4 jenis asuransi jiwa berdasakan manfaat yang akan Anda terima. Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih Zurich sebagai mitra asuransi jiwa Anda. Zurich merupakan penyedia jasa asuransi multinasional yang telah melayani nasabah dilebih dari 210 negara termasuk Indonesia.
