Terjebak friendzone adalah hal yang paling tidak mengenakkan. Sebab disatu sisi kamu tidak ingin kehilangan dia sebagai seorang teman/sahabat baikmu. Namun disisi lain kamu juga tidak bisa membohongi perasaanmu sendiri, bahwa kamu benar-benar menyukainya dan menginginkan sebuah hubungan yang lebih dari sekedar teman/sahabat. Sayangnya, meski kamu menyimpan rasa yang begitu mendalam terhadap si dia, dan berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan hal itu lewat setiap perhatian yang kamu berikan. Si dia nampaknya tetap tak bergeming dan hanya menganggapmu sebagai seorang teman/sahabat baik.
Ciri atau tanda bahwa seseorang sudah terjebak dalam situasi friendzone
Istilah friendzone sendiri pertama kali diperkenalkan oleh karakter Joey dalam serial tv Friends yang tayang sekitar pertengahan tahun 90-an. Namun baru betul-betul digunakan dalam istilah sehari-hari saat reality show berjudul Friend Zone tayang di MTV satu dekade silam. Setidaknya ada beberapa ciri atau tanda bahwa kamu sudah terjebak dalam situasi ini, yakni:
- Kamu mulai memperlakukannya secara spesial, namun ia hanya memperlakukanmu layaknya ia memperlakukan teman-temannya yang lain.
- Setiap kali bertemu, kamu mungkin akan berusaha untuk membuatnya terkesan dengan penampilanmu. Namun sebaliknya, ia justru hanya berpenampilan biasa-biasa saja dan sama sekali tidak berusaha membuatmu terkesan.
- Setiap kali hangout bareng, ia selalu mengajak serta temannya yang lain. Meski kamu sebetulnya ingin hangout berdua saja dengan dia.
- Dia justru kerap membicarakan seseorang yang dia sukai saat sedang ngobrol dengan kamu
- Kadang, dia justru berusaha menjodohkanmu dengan temannya yang lain
- Setiap kali kamu ingin pedekate atau mendekatinya, ia justru terkesan menghindar.
- Kamu terus berusaha menuruti semua keinginannya untuk menyenangkan hatinya, namun ia seakan tidak menghiraukannya.
- Setiap “kode” yang kamu berikan seakan gagal untuk ia pahami
Nah, jika situasi seperti ini yang tengah kamu alami sekarang. Maka kemungkinan besar, kamu sudah terjebak dalam situasi friendzone.
Penyebab Friendzone
Ada beberapa hal yang kerap melatarbelakangi situasi ini, antara lain:
1. Tak punya cukup nyali untuk mengutarakannya
Tak semua orang punya cukup nyali untuk mengutarakan perasaannya. Ada diantara mereka yang justru memendamnya dan berusaha untuk bertingkah biasa saja. Jika sudah begini, jangan terlalu berharap ia akan menyadari perasaanmu. Sebab ia bukan cenayang yang bisa dengan mudah memahami isi hatimu.
2. Tak ingin merusak hubungan persahabatan
Atau kamu sebetulnya punya cukup nyali untuk mengutarakannya, namun enggan untuk melakukannya karena mempunyai berbagai pertimbangan tertentu. Tak ingin merusak hubungan persahabatan, misalnya. Karena andaikata perasaan yang kamu utarakan ditolak olehnya. Tentu, akan terasa cukup canggung untuk memulai kembali persahabatan tersebut. Sementara dilain pihak, kamu belum siap untuk kehilangan sahabat baikmu ini
3. Dia belum siap untuk menjalin sebuah hubungan yang lebih dekat
Pernah nggak sih kamu ngutarain perasaan tapi malah terus digantung sama si dia? Diterima enggak, ditolak juga enggak. Jika pernah, bisa jadi si dia memang belum siap untuk berkomitmen atau menjalin sebuah hubungan yang cukup serius dengan kamu atau orang lain.
4. Dia sudah menganggapmu seperti kakak atau adik sendiri
Saking akrabnya hubungan persahabatanmu dengan si dia. Dia mungkin justru sudah menganggapmu seperti kakak atau adik sendiri. Tak pernah terlintas dalam benaknya untuk berpacaran denganmu apalagi menjadikanmu teman sehidup semati.
5. Dia sudah lebih dulu menyukai orang lain
Dan yang terakhir, bisa jadi ia memang sudah lebih dulu menyukai orang lain. Dan bukan kamu.
Cara move-on dari situasi friendzone
Dari sini kita tahu, bahwa friendzone sama artinya dengan perasaan yang bertepuk sebelah tangan atau cinta yang tak berbalas. Yang jika diteruskan, hanya akan membuatmu lelah secara emosional. Maka satu-satunya hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah segera move-on dari situasi ini.
1. Ungkapkan perasaanmu
Semakin lama kamu menunda hal ini, maka akan semakin lama pula kamu terjebak dalam situasi ini. Kamu perlu segera mengungkapkan perasaanmu. Entah apapun reaksi atau jawaban yang akan diberikannya. Minimal hatimu sudah merasa lega.
2. Berikan ia sedikit ruang untuk berpikir
Namun setelah itu, jangan lantas memaksanya untuk langsung menentukan sikap atau memberikanmu jawaban. Sebab hal ini tentu amat berat baginya. Terlebih karena kamu juga adalah sahabat baiknya. Biarkan dia mengambil waktu untuk berpikir.
3. Hargai apapun keputusannya
Tentu, tak semua kisah friendzone berakhir menyesakkan. Adapula yang berakhir happy ending layaknya kisah sebuah drama. Namun jika perasaanmu ditolak. Ingat bahwa ini bukanlah akhir dunia. It’s ok, untuk merasa galau dalam 1 atau 2 hari kedepan. Namun jangan lantas menjauhinya, dan membuat dia merasa bersalah karena telah menolakmu. Ingat, ia tetap sahabat baikmu. Fokuslah pada tujuan awalmu untuk bersahabat dengan dia.
4. Alihkan pikiranmu ke hal-hal yang lain
Meski hatimu seakan belum sanggup menerima keputusan itu, bukan berarti kamu harus terus larut dalam kesedihan. Cobalah untuk melakukan hal-hal yang dapat membuatmu lebih rileks seperti berlibur, berolahraga, melakukan hobi yang kamu gemari, atau hal-hal lain yang dapat membuatmu kembali bersemangat.
5. Tunda niatmu untuk segera mencari gebetan baru
Kata orang, mencari gebetan baru akan membuatmu lebih cepat move on dari si dia. Masalahnya, kamu bisa saja hanya melakukan ini sebagai sebuah pelarian. Dan bukannya move-on, kamu bisa saja justru menyakiti perasaan pria/wanita tersebut. Karena hati tak akan pernah bisa bohong.
Ingat, you deserve to be happy, baik dengan dia atau tanpa dia.
3 thoughts on “Terjebak Friendzone? Kenali Ciri dan Tandanya Agar dapat Segera Move-On”