8 Ciri Atau Tanda Yang Mengindikasikan Bahwa Kamu Adalah Seorang Sapiosexual

No comments

Apa Itu Sapiosexual?

Pernah nggak sih kamu merasa tertarik pada seseorang bukan karena penampilan fisiknya, tapi lebih karena kecerdasannya? Kalau iya, kamu bisa jadi termasuk dalam kelompok sapiosexual. Istilah ini kian populer di kalangan milenial dan Gen Z, terutama mereka yang mulai menghargai keragaman orientasi dan preferensi dalam sebuah hubungan. Sapiosexual merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketertarikan seseorang pada tingkat kecerdasannya orang lain. Bagi seorang sapiosexual, obrolan yang berbobot dan mendalam, diskusi intelektual, hingga obrolan tentang sesuatu hal yang baru terasa lebih menggairahkan, ketimbang daya tarik fisik atau status sosial orang tersebut.

Apa Sebenarnya Sapiosexual Itu?

Istilah sapiosexual berasal dari kata Latin “sapiens” yang berarti bijaksana atau cerdas, dan “sexualis” yang berkaitan dengan ketertarikan seksual. Jadi, secara harfiah, sapiosexual adalah seseorang yang tertarik baik secara seksual maupun emosional pada kecerdasan orang lain. Istilah sapiosexual pertama kali populer pada tahun 1998 oleh seorang blogger bernama Darren Stalder yang ingin menjelaskan tipe ketertarikannya terhadap kecerdasan seseorang. Namun, penting untuk digarisbawahi, ini bukanlah sebuah kelainan atau fetisisme. Sapiosexual lebih tepat dideskripsikan sebagai sebuah preferensi spesifik dalam memilih pasangan. Namun, yang pasti, bagi individu sapiosexual, kecerdasan bukan hanya nilai tambah dalam memilih pasangan, melainkan syarat utama.

Tanda-Tanda Kamu Seorang Sapiosexual

Ciri atau Tanda Bahwa Kamu Adalah Seorang Sapiosexual

Berikut ini adalah beberapa ciri atau tanda yang menunjukkan bahwa kamu mungkin termasuk seorang sapiosexual:

1. Percakapan Mendalam Dianggap Lebih Menarik Daripada Penampilan

Seorang sapiosexual cenderung menyukai percakapan yang mendalam, diskusi intelektual, serta pemikiran kritis. Mereka merasa lebih bergairah dan tertarik ketika pasangan mampu berdiskusi tentang topik-topik berat seperti filsafat, politik, atau sains dibandingkan sekadar good looking atau memiliki penampilan fisik yang menarik.

2. Kecerdasan sebagai Kriteria Utama Pasangan

Seorang sapiosexual akan memprioritaskan kecerdasan dalam memilih pasangan dibandingkan aspek-aspek lain seperti kecantikan atau ketampanan. Bagi seorang sapiosexual, penampilan fisik itu nomor dua. Bahkan seorang yang good looking sekalipun akan kehilangan pesonanya dimata seorang sapiosexual jika ia tidak nyambung saat diajak ngobrol. Mereka jauh lebih tertarik pada seseorang yang cerdas, logis, kreatif, atau ahli di bidang tertentu, seperti seni, sains, teknologi, atau literatur.

3. Tidak Suka Basa-Basi

Jika kamu cenderung merasa bosan dan tidak tertarik pada obrolan ringan yang dangkal, kamu mungkin adalah seorang sapiosexual . Kamu mendambakan obrolan yang lebih substantif. Kencan ideal bagimu mungkin bukan makan malam romantis di tempat mewah, melainkan sekadar duduk di kedai kopi untuk bertukar pikiran selama berjam-jam.

4. Tidak Mudah Jatuh Cinta

Seorang sapiosexual butuh waktu lebih lama untuk benar-benar merasa jatuh cinta, karena kecerdasan seseorang tidak bisa diketahui dalam waktu singkat. Biasanya, mereka ingin tahu pendapat orang tersebut tentang berbagai topik sebelum merasa benar-benar tertarik.

5. Tidak Mudah Terpikat dengan Rayuan 

Seorang sapiosexual tidak mudah terpikat oleh kata-kata romantis, rayuan atau gombalan dari lawan jenisnya. Sebaliknya, mereka lebih tertarik kepada seseorang yang bisa berbicara secara cerdas, lugas, dan logis, bahkan jika obrolan tersebut terdengar sangat serius atau berat.

6. Menyukai Tantangan Secara Intelektual

Jika kamu merasa tertantang sekaligus tergoda dengan seseorang yang mampu memberikan tantangan secara intelektual, maka kemungkinan besar kamu adalah seorang sapiosexual. Tantangan ini bisa berupa debat, teka-teki, atau diskusi yang memancing pemikiran mendalam.

7. Mudah Hilang Ketertarikan Bila Pasangan Dianggap Kurang Cerdas 

Sapiosexual cenderung mudah kehilangan rasa ketertarikan saat pasangan tidak memiliki wawasan luas atau sulit diajak berdiskusi secara kritis. Ini karena bagi mereka, kecerdasan merupakan bagian esensial dari ketertarikan secara emosional maupun seksual.

8. Kecerdasan Emosional (EQ) Sama Pentingnya

Kecerdasan yang menarik bagi seorang sapiosexual tidak melulu soal IQ tinggi atau pengetahuan akademis. Kecerdasan emosional yakni kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi, serta berempati terhadap orang lain juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Seorang sapiosexual akan sangat terkesan pada individu yang bijaksana dalam menyikapi masalah, memiliki kesadaran diri yang tinggi, dan mampu berkomunikasi dengan penuh empati.

Mengapa Kecerdasan Dianggap Begitu Penting?

Ada beberapa alasan mengapa kecerdasan menjadi daya tarik utama bagi sapiosexual:

  • Stimulasi Mental: Percakapan intelektual memberikan sensasi tersendiri yang sulit didapat dari interaksi biasa.
  • Keinginan Mendapatkan Wawasan Baru: Kamu selalu ingin belajar hal baru dan merasa tertantang oleh pemikiran orang lain.
  • Nilai Tambah dalam Hubungan: Kecerdasan dianggap mampu memperkaya hubungan, baik dari segi komunikasi maupun pemecahan masalah.

Fakta Menarik Tentang Sapiosexual

Beberapa fakta menarik tentang sapiosexual yang perlu kamu ketahui:

  • Menurut survei yang dilakukan oleh aplikasi kencan OkCupid, sekitar 0,5% dari sapiosexual mencantumkan istilah ini secara eksplisit dalam profil mereka, dan mereka cenderung mendapatkan lebih banyak pesan dibandingkan pengguna lain.
  • Studi oleh University of Western Australia menemukan bahwa daya tarik intelektual memang memicu respons emosional yang kuat, sehingga membuat seseorang merasa terhubung dengan lebih mendalam baik secara mental maupun emosional.
  • Tidak selalu kecerdasan akademis yang menjadi daya tarik sapiosexual. Banyak dari mereka juga tertarik pada kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir kritis seseorang.

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Sapiosexual

Memiliki preferensi ketertarikan pada kecerdasan tentu membawa dinamika tersendiri dalam kehidupan romantisme. Ada sisi positif dan tantangan yang mungkin akan kamu hadapi.

Kelebihan

  • Hubungan yang Mendalam dan Stimulatif: Hubungan yang dibangun di atas fondasi koneksi intelektual cenderung lebih kaya, dinamis, dan tidak membosankan. Selalu ada hal baru untuk didiskusikan dan dipelajari bersama.
  • Komunikasi Berkualitas: Pasangan yang sama-sama menghargai kecerdasan akan cenderung menjadi komunikator yang lebih baik, mampu menyelesaikan konflik dengan logika dan pemahaman yang matang.
  • Sarana Personal Growth: Berpasangan dengan orang cerdas akan terus mendorongmu untuk belajar dan memperluas wawasan, menjadikan hubungan sebagai sarana personal growth.

Kekurangan

  • Lingkaran Calon Pasangan yang Lebih Kecil: Standar yang tinggi dan spesifik pada kecerdasan bisa membuatmu lebih sulit menemukan pasangan yang cocok. Kamu mungkin akan jadi seorang yang lebih selektif atau “pemilih” dan butuh waktu lebih lama untuk menemukan “si dia”.
  • Potensi Konflik Akibat Perbedaan Intelektual: Jika terdapat jurang intelektual yang signifikan dengan pasangan, hal ini berpotensi menimbulkan rasa frustrasi atau kebosanan dalam jangka panjang.
  • Ekspektasi yang Terlalu Tinggi: Terkadang, ada risiko menempatkan kecerdasan di atas segalanya hingga mengabaikan aspek penting lain dalam hubungan, seperti kesetiaan atau kecocokan pada nilai-nilai fundamental.

Perlu dicatat, bahwa Sapiosexual bukanlah gangguan atau kelainan seksual, melainkan salah satu bentuk preferensi dalam memilih pasangan. Bagi mereka, kecerdasan merupakan sesuatu hal yang menarik, terutama karena mencerminkan kualitas kepribadian seseorang yang lebih dalam dibandingkan aspek fisik.

Namun demikian, penting untuk di ingat bahwa kecerdasan bukan satu-satunya hal yang menentukan kualitas sebuah hubungan. Aspek lain seperti kesetiaan, empati, dan saling pengertian juga tidak kalah penting dalam menciptakan hubungan yang langgeng dan harmonis.

Artikel Lainnya

Bagikan:

Ferdinand

Dear GOD, Thank you so much for all Your stupid blessing to stupid people like me :)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.