Meskipun kerap diidentikan sebagai sebuah perilaku yang sama, impulsif dan kompulsif nyatanya merupakan dua bentuk perilaku yang berbeda. Seseorang yang memiliki perilaku kompulsif umumnya sadar akan apa yang sedang dilakukannya, namun tidak dapat menahan diri atau mengontrol perilaku tersebut. Atau kita biasa menyebutnya dengan gangguan OCD (Obsessive Compulsif Disorder). Sementara mereka yang berperilaku impulsif, biasanya baru akan menyadari konsekuensi dari tindakannya setelah hal itu terjadi. Atau dengan kata lain, impulsif merupakan perilaku dimana seseorang bertindak tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Perilaku impulsif dan gangguan psikologi
Setiap kita sebetulnya pernah melakukan hal ini (bertindak secara impulsif). Saat tengah berhemat misalnya, kita justru membelanjakan uang untuk sesuatu yang tidak perlu. Namun perilaku semacam ini, bukanlah perilaku impulsif yang patut untuk diwaspadai. Karena biasanya, hal ini hanya akan terjadi sesekali. Yang berbahaya adalah ketika perilaku impulsif ini terus terjadi secara berulang dan semakin sulit untuk dikendalikan. Karena bisa jadi, hal itu merupakan gejala dari sebuah gangguan psikologis yang cukup serius, seperti; ADHD maupun Bipolar.
Perilaku impulsif yang mengarah pada gangguan psikologis, umumnya akan ditandai dengan beberapa perilaku berikut:
- Kerap meluapkan emosi secara berlebihan. Misalnya dengan melukai diri sendiri atau merusak benda yang ada disekitarnya.
- Kerap menghambur-hamburkan uang untuk memanjakan diri sendiri. Hingga memiliki kecenderungan makan atau belanja berlebih.
- Kerap berpindah-pindah kerja tanpa sebab yang jelas
- Kerap mengubah atau membatalkan rencana yang telah dibuat
- Tak mampu menerima kritik dan lebih sering menginterupsi orang lain
- Kerap berteriak saat sedang stress
- Serta kerap berbicara tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Dan baru kemudian meminta maaf saat sadar bahwa apa yang dikatakannya telah menyakiti hati orang lain.
Sayangnya, mereka yang memilki perilaku impulsif semacam ini, biasanya justru tidak sadar atau bahkan enggan untuk mengakui bahwa tindakan yang dilakukannya adalah sesuatu hal yang tidak wajar.
Cara Mengatasi Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif sendiri lebih sering ditemui pada kaum wanita dengan rentang usia 18 hingga 30 tahun. Bahkan persentasenya mencapai 80 hingga 95%. Namun kabar baiknya, hal ini masih dapat diatasi. Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan men-distract atau mengalihkan perhatianmu. Yap, setiap kali ada situasi tertentu yang dapat memicu perilaku impulsif tersebut muncul, kamu harus berusaha untuk mengalihkannya ke hal-hal yang lain. Tak mudah memang, namun kamu harus terus mencobanya. Minimal dengan melakukan hal ini, ada jeda waktu yang bisa kamu gunakan untuk mempertibangkan hal yang hendak kamu lakukan. Beserta konsekuensi yang mungkin harus kamu tanggung setelahnya. Dengan begitu kamu bisa mulai menyadari bahwa perilaku impulsif yang kerap kamu lakukan ini harus segera dihentikan. Terlebih jika hal itu bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitar kita. Namun jika perilaku ini masih sangat sulit untuk kamu ubah, jangan pernah ragu untuk meminta bantuan seorang psikiater.