Series ini mengisakan perjalanan Moiraine sebagai Aes Sedai dari ajah biru bersama pembelanya Lan Mandragoran untuk mencari seorang pemuda berusia 20 tahun yang diyakini sebagai titisan sang naga. Aes Sedai sendiri dalam bahasa kuno berarti “pelayan masyarakat”. Dimana seluruhnya adalah wanita. Kecuali ajah merah, masing-masing Aes Sedai biasanya memiliki 1 pembela yang umumnya adalah pria. Sedangkan sang naga sendiri awalnya merupakan sebutan bagi seorang pria yang membawa kehancuran pada dunia karena sikap arogan atau kesombongannya. Karena kekuatannya yang besar, ia dengan sombongnya meyakini bahwa dirinya dapat menangkap sang kegelapan. Namun kegagalannya menangkap sang kegelapan, membuat aes sedai harus turun tangan membereskan kekacauan yang terjadi.
Aes Sedai dan Titisan Sang Naga
Sang Kegelapan sendiri memang masih terpenjara di Mata Dunia. Namun para pengikutnya masih terus berusaha untuk membebaskannya dengan mengarahkan titisan sang naga ke mata dunia. Karena jika sang naga memihak pada kegelapan, ia dapat menggunakan kekuatan sang naga untuk membebaskan diri dari mata dunia. Disisi lain, para aes sedai pun meyakini bahwa hanya sang naga yang dapat mengalahkan kegelapan di mata dunia. Masalahnya, baik aes sedai maupun para pengikut sang kegelapan sama-sama belum tahu siapa pemuda yang mereka cari. Karena ada 5 kandidat kuat titisan sang naga dari desa dua sungai, dan masing-masing memiliki kekuatan yang sama untuk menyalurkan daya tunggal. Mereka ialah, Rand, Egwene, Mat, Perrin, dan juga Nynaeve yang juga merupakan bestari.
Sementara Moiraine masih terus mengamati Rand, Egwene, Mat, dan Perrin sambil terus mencari tahu siapa diantara mereka berempat yang merupakan titisan sang naga. Trolloc yang merupakan pasukan kegelapan secara mengejutkan justru menyerang desa dua sungai secara membabi buta. Yang mengakibatkan kehancuran yang cukup hebat pada desa ini. Dimana mau tak mau, Rand, Egwene, Mat, dan Perrin harus meninggalkan desa mereka dan mencari pertolongan ke Menara putih bersama Moiraine dan Lan. Karena mereka berempatlah yang sebetulnya diincar oleh para pengikut kegelapan.
Menuju ke Menara Putih
Singkat cerita, setelah melewati berbagai hambatan baik dari pasukan trolloc, fade (yang juga merupakan pengikuti kegelapan), maupun jubah putih (yang juga merupakan musuh bebuyutan para aes sedai). Mereka berhasil mencapai Tar Valon yang merupakan bagian dari wilayah Menara Putih. Moiraine, Lan, dan Nynaeve, disusul Rand dan Mat, serta Egwene dan Perrin. Mereka terpencar di Shadar Logoth karena kebodohan Mat yang mengambil sebuah belati dari sana. Moiraine yang hampir mati ditolong oleh Nynaeve yang saat itu mengikuti mereka dari desa dua sungai, sementara Rand dan Mat berhasil lolos dari serangan fade karena dibantu oleh juru dongeng yang mereka temui dalam perjalanan. Begitupula Egwene dan Perrin yang ditolong oleh para pengembara jalan daun.
Sampai di Fal Dara
Setelah berkumpul kembali, merekapun segera menuju Gerbang Jalan. Dibantu oleh Loial yang berasal dari kaum Ogier yang merupakan satu-satunya orang yang dapat menerjemahkan bahasa yang tertulis pada batu pemandu. Mereka bertujuh akhirnya sampai di kota benteng Fal Dara, yang merupakan tanah perbatasan menuju tanah terkutuk, tempat dimana sang kegelapan terkurung dalam mata dunia.
Menuju Pertarungan Terakhir di Mata Dunia
Dalam keadaan yang masih sama-sama tidak tahu, siapa titisan sang naga yang sebenarnya, Moiraine pun membawa mereka ke Min, seorang wanta peramal yang sayangnya juga tidak tahu siapa diantara mereka yang merupakan sang naga. Hingga akhirnya Rand sadar bahwa dirinya lah titisan sang naga yang selama ini dicari-cari. Mengetahui hal ini Rand pun diam-diam berencana untuk menuju Mata Dunia hanya bersama dengan Moiraine. Hal ini karena mereka semua tahu, bahwa selain sang naga siapapun yang menuju mata dunia dan menjumpai sang kegelapan pasti akan mati. Rand dan Moiraine yang berhasil mencapai mata dunia akhirnya berhasil menaklukkan sang kegelapan. Berkat daya tunggal yang dialirkan Rand ke Sa’angreal. Namun pertarungan antara Rand dan Sang Kegelapan yang dipercaya aes sedai sebagai pertarungan terakhir. Ternyata justru merupakan pertarungan pertama melawan Sang Kegelapan.
Lantas bagaimana kisah Rand menghadapi pertempuran demi pertempuran menghadapi sang kegelapan? Akankah ia kembali berjumpa dengan aes sedai dan teman-temannya? Dan mampukah Moiraine kembali menyentuh sumber sejati untuk menyalurkan daya tunggal yang dimilikinya setelah kalah dari sang kegelapan? mari kita tunggu kelanjutannya di season ke-2.